Jikamembahas tentang tata cara berwudhu sesuai tuntunan sunnah maka diharuskan berwudhu secara sempurna dengan membasuh anggota wudhu secara langsung. Namun berbeda hukumnya ketika kondisinya tidak memungkinkan bagi para wanita, yaitu jika kondisi mengharuskan wanita berwudhu di tempat umum yang terlihat oleh laki-laki bukan mahrom (di tempat
Parapembaca memiliki akhlaq mulia berikut kami sajikan Cara Berwudhu Wanita di Tempat Umum. Selamat membaca. Izin bertanya ustadz, bagaimana cara berwudhu untuk wanita di tempat yang terbuka yang bisa dilihat oleh banyak orang (seperti ketika di tempat wisata, sering kali tempat wudhunya terbuka dan bercampur)
Terkaithal tersebut, YouTuber bernama Aida Afifah ini mencoba menunjukkan cara makan wanita bercadar. Melalui kanal YouTube-nya, Aida mempraktikkan bagaimana ia makan di tempat umum dengan menggunakan cadarnya, sesuai dengan pengalaman pribadinya.
nahbagi teman2 yg blom tw cara berwudhu di tempat umum silahkan tonton vidio ummi suroya semoga bisa membantu dan bisa menjadi ladang pahala untuk saya dan
assalamualaikumsemuanya..terimakasih karna kalian sudah klik video ininahh tmen² di video kali ini aku mau ngasih tips ke kalian semua ttg cara makan wanita
DL9hNG. loading...Berwudhu bagi perempuan muslimah berhijab di tempat umum, masih menjadi kendala buat mereka. Pasalnya, seringkali mereka kesulitan mendapatkan tempat wudhu yang aman. Foto ilustrasi/ist Yang sering menjadi perbincangan terkait dengan wudhu adalah tentang kaidah berwudhu bagi perempuan muslimah berhijab yang berwudhu di tempat umum. Pasalnya, seringkali mereka kesulitan mendapatkan tempat wudhu yang masjid menyediakan tempat wudhu yang terbuka, bahkan campur baur dengan laki-laki. Sehingga muslimah berhijab sering merasa kesulitan jika harus berwudhu di tempat umum yang terbuka. Maksud hati ingin berwudhu secara sempurna dengan membasuh anggota wudhu secara langsung. Akan tetapi jika hal itu dilakukan maka dikhawatirkan auratnya akan terlihat oleh orang lain yang bukan mahram . Baca Juga Mereka pantas bingung, sebab semua anggota wudhu seorang perempuan muslimah adalah aurat, kecuali wajah dan telapak tangan. Karena bingung, ada yang melakukan hal yang ekstrem, yakni mereka berwudhu tanpa melepaskan atau membuka jilbabnya, jadi masih dalam keadaan berhijab rapat. Bahkan untuk menyeka telinga sekali pun. Air wudhunya membasahi hijabnya. Atau sebaliknya, banyak muslimah yang terlalu menggampangkan. Mereka membuka saja hijabnya meski tempat wudhunya terbuka atau ada laki-laki berwudhu di bagaimana cara berwudhu jika kita berada pada kondisi yang demikian? Adapun dalam berwudhu baik muslim maupun muslimah cara dan urutannya sama. Hanya saja, bagi muslimah jika berada di luar atau saat bepergian memerlukan beberapa perhatian khusus dikhawatirkan saat membersihkan diri auratnya cara berwudhu yang diajarkan oleh Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam1. Niat2. Membaca Membasuh telapak tangan sebanyak tiga kali4. Berkumur-kumur dan memasukkan air ke hidung lalu membersihkannya5. Lalu membasuh muka sebanyak tiga kali6. Membasuh tangan kanan hingga ke siku tiga kali baru pindah ke tangan kiri sebanyak tiga kali juga. 7. Kemudian mengusap kepala dan membasuh kaki kanan hingga mata kaki tiga kali8. Terakhir membasuh kaki kiri dengan cara yang bin Affan radhiyallahu'anhu pernah berkata perihal tata cara berwudhu ini. Ia menyebut, "Saya melihat Rasulullah berwudhu seperti wudhuku ini dan Rasulullah bersabda, 'Barangsiapa yang berwudhu seperti wudhuku ini kemudian salat dua rakaat, maka akan diampuni dosanya'."Dalam membasuh kepala, yang dimaksud adalah kepala secara keseluruhan bukan rambut dengan batas hingga tengkuk. Adapun berdasarkan riwayat-riwayat tentang cara mengusap kepala ada tiga seluruh kepala seperti yang umum dilakukan Nabi dan sahabat Utsman bin Affan. Abdullah bin Zaid pernah menceritakan tata cara wudhu Nabi, "Beliau mulai dari depan kemudian ke belakang. Beliau mulai dari bagian depan tumbuhnya rambut, kemudian beliau tarik kedua tangannya ke tengkuknya, lalu beliau kembalikan kedua tangannya ke tempat semua bagian depan kepala yang ditumbuhi rambut."Kedua, yaitu mengusap jambul kemudian dilanjutkan mengusap serban sampai ke tengkuk. Berdasarkan riwayat dari Al-Mughirah bin Syu’bah, Nabi berwudhu, kemudian beliau mengusap jambul kepala beliau dan serbannya, lalu mengusap yakni mengusap serban saja tanpa ada bagian rambut yang basah. Berdasarkan riwayat dari Amr bin Umayah dalam HR Bukhari, beliau melihat Nabi mengusap serban beliau dan sepatu beliau ketika berwudhu. Hal yang sama juga pernah dilakukan oleh Ummu Salamah. istri Nabi, bahwa beliau berwudhu dan mengusap kerudungnya. Baca Juga Bagi wanita muslimah yang menggunakan jilbab dan hendak berwudhu di tempat umum, perihal membasahi kepala ini menjadi perbincangan. Bila berpatokan dalam hadis di atas, muslimah boleh hanya mengusap bagian atas jilbabnya. Namun hal ini harus memenuhi dua syarat, menutupi seluruh bagian kepala dan terdapat kesulitan untuk Mundzir rahimahullah dalam Al-Mughni mengatakan, "Adapun kain penutup kepala wanita kerudung maka boleh mengusapnya karena Ummu Salamah sering mengusap kerudungnya."Alternatif lain yang bisa dilakukan oleh muslimah agar merasa nyaman dalam berwudhu yakni dengan wudhu di kamar mandi. Sebagian orang merasa khawatir dan ragu-ragu, bila wudhu di kamar mandi wudhunya tidak sah, karena kamar mandi merupakan tempat yang biasa digunakan untuk buang hajat, sehingga kemungkinan besar terdapat najis di dalamnya. Wudhu di kamar mandi hukumnya boleh, asalkan tidak dikhawatirkan terkena atau terpercik najis yang mungkin ada di kamar sebuah kaidah yang menyebutkan, "Sesuatu yang yakin tidak bisa hilang dengan keraguan." Keragu-raguan atau kekhawatiran akan terkena najis tidak dijadikan dasar tidak bolehnya wudhu di kamar mandi. Kecuali jika benar-benar yakin, jika wudhu di kamar mandi kita akan terkena atau terpeciki najis. Jika kita telah memastikan bahwa lantai kamar mandi bersih dari najis, dan yakin tidak akan terkena maupun terperciki najis, maka insya Allah tak mengapa wudhu di kamar mandi. Salah satu cara meyakinkan jika tidak akan terkena najis di kamar mandi adalah dengan disiram hingga dirasa Subhanahu wa Ta’ala telah memberikan kemudahan dan keringanan bagi hamba-Nya dalam syari’at Islam ini. Allah Ta’ala berfirman “…Allah menghendaki kemudahan bagimu dan tidak menghendaki kesukaran bagimu…” QS. Al Baqarah 185 Baca Juga Wallahu A'lam wid
Unduh PDF Unduh PDF Berwudu atau bersuci, merupakan sebuah tata cara dan tujuan praktis seorang Muslim untuk menjaga kebersihan fisik dan rohani yang baik. Secara agama, Wudu mengacu kepada persiapan mental seorang Muslim untuk salat ibadah lima waktu, yakni salah satu Rukun Islam. Langkah 1 Berniat berwudu. Niat adalah konsep Islam dalam melakukan tindakan demi Allah. Untuk benar-benar melakukan wudu, pusatkan diri dan jernihkan pikiran Anda, berfokuslah pada apa yang Anda sedang lakukan. Niat tidak selalu diucapkan dengan suara lantang, mengatakan "Bismillah" Dengan nama Allah sudah cukup untuk mencapai pemusatan pikiran. Katakan dengan keras atau dalam hati, mana saja yang membuat Anda nyaman. 2Basuh kedua tangan. Gunakan tangan kiri untuk membasuh tangan kanan Anda. Lakukan ini tiga kali. Lalu gunakan tangan kanan untuk membasuh tangan kiri tiga kali. Pastikan untuk membasuh seluruh jemari hingga ke pergelangan tangan.[1] 3Masukkan air ke dalam mulut. Gunakan tangan kanan untuk mengambil air ke dalam mulut sebanyak tiga kali. Desirkan air ke sekitar pipi Anda dan bagian belakang tenggorokan. Lakukan ini secara menyeluruh untuk memastikan tidak ada sisa makanan di mulut yang tertinggal. 4Hirup air ke dalam hidung. Gunakan tangan kanan untuk mengambil air dan hirup ke dalam hidung tiga kali. Gunakan tangan kiri untuk menutup satu lubang hidung dan tiup jika mau. Denguskan sedikit air dengan cepat ke dalam hidung namun jangan sampai tersedak. Jika Anda tidak dapat menghirup air ke dalam hidung, Anda dapat membasahi jari-jari dan menaruh air di bagian bawah lubang hidung. 5Basuh wajah. Basuh wajah Anda tiga kali dengan menyebarkan tangan dari telinga kanan ke kiri, dan dari ujung rambut ke dagu. 6Basuh lengan bawah dari pergelangan tangan ke siku dan pastikan tidak ada bagian yang kering. Dari pergelangan tangan ke siku, basuh lengan kanan dengan tangan kiri tiga kali lalu basuh lengan kiri dengan tangan kanan Anda tiga kali. 7Bersihkan kepala. Seka dahi menggunakan tangan dengan lembut dari alis ke batas tumbuhnya rambut. Seka juga rambut, bagian belakang leher, dan pelipis. Lakukan ini satu kali. 8Seka telinga di bagian dalam dan luar. Dengan air yang sama, bersihkan semua celah telinga menggunakan jari. Gunakan jempol untuk membersihkan belakang telinga dari bawah ke atas. Lakukan ini satu kali. 9Basuh kedua kaki. Bersihkan hingga pergelangan kaki dan pastikan air membasahi jemari kaki. Gunakan kelingking untuk menghilangkan apa pun di setiap celah jari. Mulailah dengan kaki kanan dan gosok masing-masing kaki tiga kali. 10 Sambil menengadahkan tangan, ucapkan doa setelah berwudu. Umumnya doa setelah berwudu adalah sebagai berikut "Ash-hadu anlaa ilaaha illALLAHu wahdahuu laa shariikalahu, wa ash-hadu anna Muhammadan 'abduhuu wa rasuuluhu." Dalam bahasa Indonesia, ini diterjemahkan sebagai "Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan Selain Allah, Dia adalah Satu, Tidak ada serikat bagi-Nya dan aku bersaksi bahwa Sayidina Muhammad sallallahu ala Muhammadu sallallahu alaihu Wasallam adalah pesuruh terpilih Allah dan Rasul-Nya yang benar." 11 Ulangi berwudu jika batal. Tindakan yang membatalkan wudu termasuk buang air kecil, buang air besar, perdarahan besar, dan buang gas. Tidur yang nyenyak juga dapat membatalkan wudu. Setelah berhubungan seksual, berwudu saja tidak cukup untuk bisa melakukan shalat. Ada bentuk bersuci lain yang harus dilakukan, dikenal sebagai Ghusl mandi. Iklan Bersihkan pikiran sebelum berwudu, sehingga Anda berkonsentrasi hanya pada Allah. Lebih baik membuang air terlebih dahulu sebelum berwudu. Dengan demikian Anda dapat menahan keinginan lebih lama untuk menggunakan kamar kecil setelah berwudu. Jika Anda tidak bisa berdiri karena faktor usia, Anda dapat melakukan salat dengan duduk di kursi dengan sajadah berada di bawah kaki. Anda perlu air untuk berwudu, namun Anda dapat melakukan Tayammum jika tidak ada air atau jika Anda sakit. Ini adalah bentuk bersuci dengan debu, tanah atau pasir yang bersih. Anda harus melakukan langkah-langkah di atas berurutan dan tanpa jeda panjang di antara langkah tersebut. Disunahkan untuk menggosok gigi sebelum berwudu. Anda juga dapat membasuh lengan melalui perban. Sekalah leher sekali dengan punggung tangan yang basah sebelum membasuh kaki. Iklan Peringatan Wudu adalah salah satu syarat salat. Jangan salat tanpa melakukan Wudu. Ulangi berwudu jika wudu Anda batal. Tetap basuh mulut Anda meski berpuasa. Anda boleh membasuh mulut selama tidak menelan air. Iklan Tentang wikiHow ini Halaman ini telah diakses sebanyak kali. Apakah artikel ini membantu Anda?
Tidak semua tempat wudhu yang disediakan ramah muslimah’, adakalanya tempat tersebut terbuka sehingga menimbulkan kekhawatiran terlihatnya aurat oleh lawan jenis yang bukan hal tersebut, begini solusinya!Allah memberikan kemudahan bagi muslim untuk menjalankan ibadah, sebagaimana firman Allah SWT“…Allah menghendaki kemudahan bagimu dan tidak menghendaki kesukaran bagimu…” QS Al Baqarah 185Terkait rukun wudhu yang mengharuskan seorang muslimah membasuh air pada bagian tubuhnya yang termasuk sebagian auratAllah SWT berfirman“…Usaplah kepalamu.”QS Al Maidah 6Mengusap kepala yang dimaksud dalam ayat di atas adalah meraba atau mengusap sebagian kepala dengan tangan yang sebelumnya dibasahi mengatakan, yang wajib diusap itu bukan semua bagian kepala, melainkan sebagian kepala. Sedangkan Al Hanabilah mengatakan, yang wajib diusap adalah seluruh bagian kepala termasuk kedua telinga, baik bagian belakang maupun bagian depannya. Sebab, Hanbilah menilai, telinga juga merupakan bagian dari merujuk pada hadis yang diriwayatkan Ibnu Majah“Dua telinga itu bagian dari kepala. Namun yang wajib hanya sekali saja, tidak tiga kali.”Sementara, Asy-Syafi’iyah mengatakan, yang wajib diusap air hanyasebagian kepala, meskipun hanya sehelai rambut saja. Dalil yang dijadikan rujukan adalah hadis yang diriwayatkan Al Mughirah bin Syu’bah ra. Dia mengatakan bahwa Rasulullah berwudh dengan mengusap ubun-ubun dan imamahnya sorban.“Bahwa Nabi SAW pernah berwudhu mengusap ubun-ubunnya, sorbannya, dan juga khuf-nya.” HR MuslimSatu hal yang perlu diperhatikan, yang pertama disebutkan dalam hadis di atas adalah Rasulullah mengusap ubun-ubun sebagian kepala, baru kemudian disebutkan, Rasul mengusap hadis tersebut tidak bisa dijadikan pembenaran bagi seorang muslimah berhijab untuk sekedar mengusap ujung jilbab kala dinyatakan bahwa Rasul pun tetap mengusap sebagian kepala kendati mengusap bagaimana yang benar?Nah, bagi muslimah yang berhijab dan kesulitan untuk berwudhu karena khawatir terbuka aurat jika melepas jilbabnya, bisa tetap mengusap sebagian kepala tanpa melepas jilbab. Apalagi, bila merujuk padapat dari Asy-Syafi’ membolehkan wudhu dengan hanya mengusap rambut. Maka, muslimah berhijab bisa memasukan tangan yang sudah dibasahi air wudhu ke sela-sela kerudungnya hingga menyentuh rambut. Hal ini bisa dilakukan tanpa melepas semoga memberikan manfaat bagi kita semua. Wallahu A'lam.
Cara Berwudhu Wanita di Tempat UmumPertanyaanIzin bertanya ustadz, bagaimana cara berwudhu untuk wanita di tempat yang terbuka yang bisa dilihat oleh banyak orang seperti ketika di tempat wisata, sering kali tempat wudhunya terbuka dan bercampurDari Fulanah Anggota Grup Whatsapp Sahabat BiASJawabanJika memugkinkan untuk wudhu di tempat khusus wanita maka ia wudhu di tempat khusus tersebut. Dan jika tidak memungkinkan untuk membuka jilbab maka ia berwudhu seperti biasa namun saat membasuh kepala ia tidak usah melepas jilbabnya dan cukup diusap di atas Ibnu Utsaimin menyatakan“Pendapat yang masyhur dari madzhabnya Imam Ahmad bin Hanbal ia wanita boleh mengusap di atas jilbabnya jika jilbab itu dililitkan sampai ke bawah leher. Karena yang demikian pernah dilakukan oleh sebagian para sahabat wanita semoga Allah meridhai mereka jika pada mengusap kepala itu dikarenakan ada kesulitan, seperti karena cuaca dingin, atau karena susahnya melepas dan memakainya kembali, maka mentolerir pada kondisi seperti ini tidak mengapa. Namun jika tidak ada kerepotan, sebaiknya tidak. Karena tidak adanya dalil yang shohih yang tegas tentang masalah ini.” Majmu’ Fatawa Ibnu Utsaimin 11/171Namun jika itu pun tidak memungkinkan karena bila membuka tangan dan kaki akan terlihat oleh lelaki asing, maka si wanita ini cukup bertayammum dan tidak dalam fatawa islam web“Namun jika seorang wanita berada pada kondisi darurat tidak bisa menjauh dari lelaki asing dan jika berwudhu harus menyingkap aurat maka yang tampak ia diperbolehkan untuk berpindah kepada tayammum.”Fatawa Islam web no. 197351.Wallahu a’lamDijawab ringkas olehUstadz Abul Aswad Al-Bayati, BA. حفظه اللهSenin, 11 Rabiul Awal 1443 H/ 18 Oktober 2021 Mberwudhu cara caraberwudhu wudhu wudhunabi wudhusesuaisunnah bimbingan_islam bimbinganislam
loading...Berwudhu di tempat terbuka bagi kaum muslimah berhijab memang sangat tidak nyaman, karena itu kaum muslimah diberi alternatif boleh berwudhu di kamar mandi yang lebih tertutup sehingga tidak terlihat auratnya. Foto ilustrasi/ist Bagi kaum muslimah yang berjilbab atau berhijab, mencari tempat wudhu di tempat umum , sepertinya gampang-gampang susah. Karena ada beberapa masjid menyediakan tempat wudhu yang terbuka, bahkan campur baur dengan laki-laki. Sehingga muslimah berhijab sering merasa kesulitan jika harus berwudhu di tempat umum yang terbuka. Maksud hati ingin berwudhu secara sempurna dengan membasuh anggota wudhu secara langsung. Akan tetapi jika hal itu dilakukan maka dikhawatirkan auratnya akan terlihat oleh orang lain yang bukan mahram .Mereka pantas bingung, sebab semua anggota wudhu seorang perempuan muslimah adalah aurat, kecuali wajah dan telapak tangan. Karena bingung, ada yang melakukan hal yang ekstrem, yakni mereka berwudhu tanpa melepaskan atau membuka jilbabnya, jadi masih dalam keadaan berhijab rapat. Baca Juga Bahkan untuk menyeka telinga sekali pun. Air wudhunya membasahi hijabnya. Atau sebaliknya, banyak muslimah yang terlalu menggampangkan. Mereka membuka saja hijabnya meski tempat wudhunya terbuka atau ada laki-laki berwudhu di bagaimana cara berwudhu jika kita berada pada kondisi yang demikian? Adapun dalam berwudhu baik muslim maupun muslimah cara dan urutannya sama. Hanya saja, bagi muslimah jika berada di luar atau saat bepergian memerlukan beberapa perhatian khusus dikhawatirkan saat membersihkan diri auratnya cara berwudhu yang diajarkan oleh Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam1. Niat2. Membaca Membasuh telapak tangan sebanyak tiga kali4. Berkumur-kumur dan memasukkan air ke hidung lalu membersihkannya5. Lalu membasuh muka sebanyak tiga kali6. Membasuh tangan kanan hingga ke siku tiga kali baru pindah ke tangan kiri sebanyak tiga kali juga. 7. Kemudian mengusap kepala dan membasuh kaki kanan hingga mata kaki tiga kali8. Terakhir membasuh kaki kiri dengan cara yang bin Affan radhiyallahu'anhu pernah berkata perihal tata cara berwudhu ini. Ia menyebut, "Saya melihat Rasulullah berwudhu seperti wudhuku ini dan Rasulullah bersabda, 'Barangsiapa yang berwudhu seperti wudhuku ini kemudian salat dua rakaat, maka akan diampuni dosanya'."Dalam membasuh kepala, yang dimaksud adalah kepala secara keseluruhan bukan rambut dengan batas hingga tengkuk. Adapun berdasarkan riwayat-riwayat tentang cara mengusap kepala ada tiga pertama mengusap seluruh kepala seperti yang umum dilakukan Nabi dan sahabat Utsman bin Affan. Abdullah bin Zaid pernah menceritakan tata cara wudhu Nabi, "Beliau mulai dari depan kemudian ke belakang. Beliau mulai dari bagian depan tumbuhnya rambut, kemudian beliau tarik kedua tangannya ke tengkuknya, lalu beliau kembalikan kedua tangannya ke tempat semua bagian depan kepala yang ditumbuhi rambut." Baca Juga Kedua yaitu mengusap jambul kemudian dilanjutkan mengusap serban sampai ke tengkuk. Berdasarkan riwayat dari Al-Mughirah bin Syu’bah, Nabi berwudhu, kemudian beliau mengusap jambul kepala beliau dan serbannya, lalu mengusap yakni mengusap serban saja tanpa ada bagian rambut yang basah. Berdasarkan riwayat dari Amr bin Umayah dalam HR Bukhari, beliau melihat Nabi mengusap serban beliau dan sepatu beliau ketika berwudhu. Hal yang sama juga pernah dilakukan oleh Ummu Salamah. istri Nabi, bahwa beliau berwudhu dan mengusap wanita muslimah yang menggunakan jilbab dan hendak berwudhu di tempat umum, perihal membasahi kepala ini menjadi perbincangan. Bila berpatokan dalam hadis di atas, muslimah boleh hanya mengusap bagian atas jilbabnya. Namun hal ini harus memenuhi dua syarat, menutupi seluruh bagian kepala dan terdapat kesulitan untuk Mundzir rahimahullah dalam Al-Mughni mengatakan, "Adapun kain penutup kepala wanita kerudung maka boleh mengusapnya karena Ummu Salamah sering mengusap kerudungnya."Alternatif lain yang bisa dilakukan oleh muslimah agar merasa nyaman dalam berwudhu yakni dengan wudhu di kamar mandi. Sebagian orang merasa khawatir dan ragu-ragu, bila wudhu di kamar mandi wudhunya tidak sah, karena kamar mandi merupakan tempat yang biasa digunakan untuk buang hajat, sehingga kemungkinan besar terdapat najis di dalamnya. Wudhu di kamar mandi hukumnya boleh, asalkan tidak dikhawatirkan terkena atau terpercik najis yang mungkin ada di kamar sebuah kaidah yang menyebutkan, "Sesuatu yang yakin tidak bisa hilang dengan keraguan." Keragu-raguan atau kekhawatiran akan terkena najis tidak dijadikan dasar tidak bolehnya wudhu di kamar mandi. Kecuali jika benar-benar yakin, jika wudhu di kamar mandi kita akan terkena atau terpeciki najis. Jika kita telah memastikan bahwa lantai kamar mandi bersih dari najis, dan yakin tidak akan terkena maupun terperciki najis, maka insya Allah tak mengapa wudhu di kamar mandi. Salah satu cara meyakinkan jika tidak akan terkena najis di kamar mandi adalah dengan disiram hingga dirasa Subhanahu wa Ta’ala telah memberikan kemudahan dan keringanan bagi hamba-Nya dalam syari’at Islam ini. Allah Ta’ala berfirman “…Allah menghendaki kemudahan bagimu dan tidak menghendaki kesukaran bagimu…”QS. Al Baqarah 185 Baca Juga Wallahu A'lam wid
cara berwudhu wanita bercadar di tempat umum