Bentukalat musik tradisional sasando ada kemiripan dengan alat musik petik lainnya seperti gitar, biola dan kecapi. Bagian utama sasando berbentuk tabung panjang yang biasa terbuat dari bambu. Lalu pada bagian tengah, melingkar dari atas ke bawah diberi ganjalan-ganjalan di mana senar-senar (dawai-dawai) yang direntangkan di tabung, dari atas
Alatmusik tradisional Sasando. Alat musik tradisional sasando berasal dari Pulau Rote, Nusa Tenggara Timur (NTT). Sasando memiliki bentuk yang sangat unik dan berbeda dari alat musik petik lainnya yakni berbentuk tabung panjang. Sasando sendiri terbuat dari bambu, kayu, paku penyangga, senar string, dan daun lontar. Cara memainkannya adalah
Sasandoadalah alat musik tradisional NTT yang cukup terkenal di Indonesia maupun di Manca Negara, alat musik petik ini cara memainkannya sama seperti dengan Harpa yaitu menggunakan kedua tangan untuk memetik dawainya. Sasando sendiri memilki jumlah dawai atau senar yang berbeda, ada yang berjumlah 28 dan juga ada yang berjumlah 58 senar.
Menurutukuran standar yang umum digunakan, Talempong Minangkabau mempunyai ukuran standar sebagai berikut: 1) tinggi 8.5 cm - 9.4 cm, 2) garis tengah 17 cm - 18 cm, 3) tinggi dinding 5 - 6 cm, 4) garis tengah bawah 16.5 cm - 17 cm, 5) garis tengah pencu 2 cm - 2.5 cm, 6) ketebalan alat 3 mm - 4 mm. Alat musik ini dimainkan dengan
Asaldaerah, jenis musik dan nama adat upacara. No. JENIS MUSIK. ASAL DAERAH. NAMA UPACARA ADAT. 1. Arubana (rebana) Nusa tenggara barat. Ziki (zikir)
XSEf7. Alat musik sasando merupakan salah satu alat musik tradisional Indonesia yang cara memainkannya yaitu dengan dipetik, alat musik sasando berasal dari kebudayaan Rote, Nusa Tenggara masyarakat Rote menyebut sasando yaitu “Sasandu” yaitu alat yang berbunyi atau bergetar, dalam bahasa Kupang juga sering disebut dengan sasando,Baca Juga Alat Musik Ceng Ceng Pengertian, Sejarah dan FungsinyaAlat Musik Harpa Pengertian, Sejarah dan FungsinyaAlat Musik Gong Pengertian, Sejarah dan FungsinyaAlat Musik Calung Pengertian, Sejarah dan JenisnyaAlat Musik Cello Pengertian, Sejarah dan FungsinyaAlat Musik FU Pengertian, Sejarah dan FungsinyaAlat Musik Kolintang Pengertian, Sejarah dan FungsinyaAlat Musik Bonang Pengertian, Sejarah dan JenisnyaAlat Musik Gamelan Pengertian, Sejarah dan FungsinyaAlat Musik Ganda Pengertian, Sejarah dan FungsinyaAlat Musik Gambus Pengertian, Sejarah dan Fungsinyaalat musik sasando dimainkan dengan cara dipetik menggunakan jari-jari tangan, menurut cerita yang ada instrumen ini telah digunakan oleh kalangan masyarakat Rote sejak abad alat musik dari Rote ini mampu menarik perhatian banyak orang, karena selain suaranya yang merdu, instrumen ini juga memiliki beberapa ciri khas yang unik, alat musik sasando yang terbuat dari bahan bambu yang merupakan bahan utama dari instrumen ini dan membentuk sebuah tabung panjang,kemudian di bagian tengahnya melingkar dari bawah sampai ke atas di pasang penyangga atau ganjalan sebagai tempat bertumpunya dawai atau senar-senar yang direntangkan mengelilingi tabung setiap petikan senar, senda ini akan mengeluarkan nada yang berbeda-beda, awalnya alat untuk menyetem senar terbuat dari bahan kayu, caranya yakni dengan memutarkan alat penyetem terdesebut,kemudian diketok untuk mengatur nada yang sesuai. Selanjutnya, tabung instrumen tersebut diletakkan dalam sebuah haik, haik sendiri merupakan sebuah anyaman dari daun lontar yang digunakan sebagai wadah dari instrumen ini, fungsi dari haik ini yaitu sebagai resonasi instrumen sasando Alat Musik SasandoMenurut dari cerita rakyat yang ada, sasando telah ada sejak Pulau Rote masih menjadi bagian kerajaan di wilayah tersebut, konon instrumen ini merupakan sebuah hadiah untuk diberikan kepada seorang putri raja yang menginginkan sebuah instrumen musik dengan suara yang yang terkenal pun yaitu kisah seorang pemuda bernama Sangguana sedang mendapatkan musibah saat ia sedang pergi melaut, Sangguana terdampat di sebuah Pulau Ndana, mengetahui ada seseorang tidak dikenal terdampar di wilayah mereka, penduduk setempat pun membawa Sangguana ke hadapan Sangguana berada di istana, ia menunjukan bakat seni luar biasa yang dimilikinya sehingga ia pun diizinkan untuk tetap tinggal oleh sang raja, semakin hari bakat seni yang dimiliki oleh Sangguana semakin berkembang, hal tersebut pun berhasil membuat hati sang putri raja terpikat dengan keahlian yang dimilikinya akhirnya Sangguana diminta oleh putri pada sebuah kesempatan untuk menciptakan sebuah instrumen musik yang belum pernah ada, dan belum pernah dimainkan juga oleh orang lain,tetapi Sangguana pun tidak keberatan dan menyanggupi permintaan sang putri raja tersebut, kemudian pada suatu malam Sangguana bermimipi menciptakan sebuah instrumen yang memiliki bentuk sangat indah dan saat dimainkan, alat tersebut dapat menghasilkan suara yang amat sebuah mimpi tentang instrumen tersebut, ia mendapatkan sebuah inspirasi, dan kemudian membuat instrumen sesuai dengan mimpinya, sebuah instrumen musik terbuat dari bilahan bambu dan daun lontar yang belum pernah ada sebelumnya pun berhasil diciptakan instrumen musik hasil ciptaan Sangguana terebut diberi nama “Sandu”, kemudian Sangguana memainkan instrumen tersebut di hadapan sang putri dengan memainkan sebuah lagu yang berjudul “Dari Sandu”, sang putri pun terlihat sangat menikmati lagu yang dimainkan oleh akhirnya instrumen musik ciptaannya tersebut diberikan kepada sang putri raja sebagai bentuk hadaih, kemudian putri memberi nama instrumen tersebut dengan nama “Depo Hitu” yang artinya yaitu “dalam sekali petikan, tujuh dawai dapat bergetar sekaligus”.Jenis-Jenis Alat Musik SasandoPemilihan ataupun penggunaan jenis atau tipe sasando dalam sebuah pertunjukan bergantung pada kebutuhan, maka seseorang pemain sasando diharuskan untuk menguasai kesemua jenis sasando yang sasando banyak bervariasi, hingga hampir terdapat semua jenis musik dapat dimainkan dengan sasando seperti musik pop, tradisional, slow rock, bahkan jenis sasando dapat dibedakan berdasarkan dari jenis tradisional dan jenis modern, yakni sebagai Tradisional1. Sasando EngkelSasando jenis ini memiliki senar atau dawai sebanyak 28 Sasando DobelSasando jenis ini memiliki senar atau dawai sebanyak 56 sampai 84 Sasando BiolaSasando jenis ini memiliki senar atau dawai sebanyak 30 nada, yang kemudian berkembang menjadi 32 dan 36 dawai. Sasando biola ini merupakan sasando yang secara umum dapat kita jumpai, sasando jenis ini memiliki suara yang terdengar mirip seperti jenis ini merupakan sasando yang telah berkembang dengan nada diatonis, sekilas bentuknya sama seperti sasando gong hanya saja diameter bambunya lebih besar, jenis ini diperkirakan mulai berkembang pada abad Sasando GongSasando jenis ini memiliki senar atau dawai sebanyak 7 dawai, yang kemudian berkembang menjadi 11 gong ini mampu menghasilkan suara seperti dengungan suara gong, jenis ini lebih dikenal di Pulau Rote, memiliki nada pentatonik, dan biasanya dimainkan dengan irama gong dan dinyanyikan dengan syair khas Pulau Modern1. Sasando ElektrikSampai sekarang ini, terdapat banyak sekali jenis atau varian dari instrumen sasando, seperti contohnya yaitu sasando elektrik yang terbuat dari bahan yang lebih kuat, tujuan dari pembuatan tersebut yaitu sebagai langkah untuk tetap dapat melestarikan instrumen tradisional sasando agar dapat berkembang lebih jauh amplifier pada sasando elektrik yang berfungsi untuk menyalurkan suara ke sound system, biasanya jenis ini digunakan dalam panggung-panggung besar, sedangkan sasando tradisional seperti diatas tadi dimainkan secara Alat Musik SasandoMenurut masyarakat sekitar, manfaat ataupun fungsi dari sasando adalah sebagai berikutSebagai pengiring Tari-tarian yang bertujuan untuk menghibur keluarga saat pengiring acara Hajatan pengiring pengisi suara Melodi dalam sebuah Sajian hiburan instrumen sasando dikenal sebagai instrumen yang menghasilkan melodi terindah di Pulau Memainkan Alat Musik SasandoCara memainkan instrumen ini adalah dengan memetik dawai atau senarnya menggunakan kedua jari tangan, umumnya tangan kanan digunakan untuk menghasilkan chord, sedangkan tangan kiri digunakan untuk menghasilkan nada-nada atau cara memainkan sasando tidaklah mudah karena perlu dibutuhkan harmonisasi perasaan dan teknik sehingga tercipta alunan nada yang merdu, dibutuhkan latihan yang tidak sebentar untuk dapat menguasai teknik memainkan instrumen ini dengan baik,keluwesan gerak jari-jari tangan saat memainkan dawai atau senar menjadi faktor utama kecepatan dan ketepatan nada yang dimainkan dengan kedua tangan yang berlawanan, hal tersebut membuat instrumen ini terbilang unik dan berbeda dan beda dibandingkan instrumen tradisional lainnya, senar atau dawai sasando harus dipetik dengan kedua tangan sama seperti alat musik sini sudahkah kalian memahami tentang alat musik Sasando? Demikianlah penjelasan mengenai alat musik Sasando beserta pengertian, sejarah, jenis, fungsi, dan cara memainkannya, semoga Referensi
- Alat musik tradisional Sasando berasal dari Pulau Rote, Nusa Tenggara Timur NTT. Alat musik sasando dimainkan dengan cara dipetik. Tidak hanya cara memainkan alat musiknya, kamu juga bisa mengetahui sejarah, fungsi, bentuk, jenis, dan perkembangan alat musik tradional khas Pulau Rote dalam artikel ini. Dikutip dari KBBI, sasando adalah alat musik petik dari Pulau Rote yang terdiri atas tabung bambu dengan rentangan beberapa dawai yang ditempatkan pada ruang resonansi yang terbuat dari daun lontar. Baca juga Mengenal Peribahasa Pengertian Peribahasa, Jenis Peribahasa, dan Contoh-contohnya Baca juga Mengenal Wawasan Nusantara Pengertian, Hakikat, Asas hingga Tujuannya Sasando Pos Kupang/Muhlis Al Alawi Dikutip dari laman resmi Kabupaten Rote Ndao Nusa Tenggara Timur, alat musik berdawai yang dimainkan dengan cara dipetik dengan menggunakan jari ini tidak memiliki chord. Sasando hampir mirip dengan alat musik tradisional lainnya seperti Kecapi atau Harpa. Namun, sasando memiliki bentuk dan suara yang sangat khas. Cara memainkan sasando Meski termasuk alat musik dimainkan dengan cara dipetik, namun sasando memiliki cara yang berbeda dengan alat musik petik lainnya. Sasando biasanya dimainkan menggunakan kedua tangan dengan arah yang berlawanan. Tangan kanan berperan untuk memainkan accord, sedangkan tangan kiri sebagai melodi atau bass. Untuk memainkan Sasando ini tentu tidak mudah, dibutuhkan harmonisasi perasaan dan teknik, sehingga menghasilkan nada yang pas dan merdu. Selain itu keterampilan jari dalam memetik sangat diperlukan. Hampir sama dengan alat musik Harpa, keterampilan dalam memetik dawai sangat mempengaruhi suara apalagi bila memainkan nada tempo cepat maka keterampilan tangan sangat diperlukan.
KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat allah swt,atas limpahan rahmat dan hidayah_Nya kepada penulis sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “SENI MUSIK TRADISIONAL “.penulis membuat makalah bertujuan untuk mengetahui berbagai macam alat musik tradisional didaerah dari makalah ini dapat berguna bagi penulis dan seluruh pembaca. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih banyak kepada guru sekolah mata pelajaran ” S E N I ” Bapak MUSTARING, yang telah memberikan bimbingan dan saran yang berharga dalam penyusunan makalah ini sehingga dapat terlaksana dengan baik. Penulis menyadari dalam makalah ini masih jauh dari kesempurnaan dan masih mengalami kekurangan baik dari segi isi maupun dari itu ,kami memerlukan kritik dan saran dari bapak dan teman-teman sekalian demi sempurnanya makalah ini supaya dapat menjadi bekal saya dalam berkarya. Sengkang,Oktober 2011 Penulis DAFTAR I S I KATA PENGANTAR ……………………………………………………………………………… 1 DAFTAR I S I ………………………………………………………………………………………. 2 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ………………………………………………………………………………….. 3 B. Tujuan Mengamati Alat Musik Tradisional …………………………………………………… 3 BAB II MUSIK TRADISIONAL A. Sejarah Perkembangan Alat Musik Tradisional …………………………………………….. 4 B. Jenis jenis Alat Musik Tradisional daerah …………………………………………………… 4 C. Perbedaan Alat Musik Tradisional dengan Alat Musik Lainnya ……………………………….. 5 D. Fungsi Alat Musik Tradisional …………………………………………………………………. 5 E. Cara Penyajian Alat Musik Tradisional …………………. 6 F. Peran Alat Musik Tradisional …………………………….. 6 BAB III PENUTUP Kesimpulan ………………………………………………………. 8 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam mempelajari alat musik Tradisional diperlukan hal dan bakat tertentu ataupun dengan cara belajar dengan tekun,kita sebagai manusia tentu kita mempunyai kelebihan - kelebihan tertentu,pada kelebihan yang kita miliki kita tentu ingin akan lebih tingkatkan dan kelebihan yang dimiliki oleh orang lain tentu kita tertarik,untuk mempelajarinya maka dari itu kita sebagai manusia saling melengkapi atau saling membutuhkan seperti pula alat musik juga saling melengkapi,perpaduan antara alat musik yang satu dengan alat musik yang lain. , contoh bahwa perkembangan music semakin maju,selain itu faktor kemauanlah yang sangat mempengaruhi ketertarikan seseorang terhadap seseorang terhadap alat musik,kemudian faktor penyedian alat musik yang dibutuhkan juga dapat mempengaruhi karena bila mana tidak ada alat musik yang tersedia maka sangat sulitlah seseorang mempelajari cara memainkan suatu alat musik. B. Tujuan Mengamati Alat Musik Tradisional Dalam kehidupan sehari hari kita sering memperhatikan seseorang yang memainkan Alat Musik dan disaat melihat hal tersebut pastilah kita merasa tertarik ,maka dari itulah kita mengamati alat musik dan adapun tujuan kita mengamati alat musik tradisional yaitu untuk mengetahui asal,bentuk,cara memainkan,bunyi dan nilai seninya, maksud dari mengamati mengetahui asalnya berarti kita ingin mengetahui asal/tempat alat musik tersebut,mengetahui bentuknya berarti kita merasa ingin mengetahui model/bentuk alat musik tersebut cara memainkannya berarti rasa ingin tahu terhadap tatanan cara memainkan dan mempertunjukkan alat musik yang kita mainkan. Bunyi artinya kita ingin mengetahui irama bunyi dari alat musik yang kita amat Nilai seninya bermaksud apakah alat musik tersebut memiliki nilai seni yang tinggi atau kurang dan lain-lain. BAB II MUSIK TRADISIONAL A. Sejarah Perkembangan Alat Musik Secara umum sejarah perkembangan musik dapat dibagi 2 yaitu periode • Zaman sebelum Masehi • Zaman sesudah Masehi 1. Zaman sebelum Masehi Zaman Antik Corak dan jenisalat musik pada zaman tidak banyak meninggalkan bukti sejarah sehingga sedikit diketahui musiknya tergolong etis dan religius ,yaitu hanya untuk kepentingan upacara terhadap roh nenek monyang dan para dewa. 2. Zaman sesudah Masehi Zaman Baru Perkembangan musik di zaman ini dibagiatas tiga periode yaitu a Zaman Lamatahun 1 sampai 1000 Musik pada zaman ini umumnya digunakan untuk kepentingan ibadah kerohanian. Dengan menggunakan musik vocal satu suara. b Zaman pertengahan tahun1000 sampai 15000 Pada zamman ini musik sudah mulai memasuki hal-hal yang bersifat keduniawian misalnya lagu dan nyayian. c Zaman Aktual Peiode ini rentetan dari tahun 1500 sampai dengan sekarang yang dapat terbagi 4 yaitu 1 Zaman Batok dan Rokokok 2 Zaman Romantik 3 Zaman seni Modern 4 Zaman Modren B. Jenis jenis Alat Musik Tradisional Daerah Alat musik yang yang ada di indonesia ada berbagai macam tergantung dari ciri khas dari daerah–daerah tertentu ,namun terbentuknya suatu alat musik juga dipengaruhi oleh faktor dari luar baik dari luar daerah ataupun luar negeri semua itu didapatkan dari hasil keragaman budaya didunia. Adapun alat musik yang ada di daerah kabupaten Wajo ini adalah sebagai berikut 1. Kecapi 2. Suling Bambu 3. Genggong 4. Pitu-pitu 5. Ana beccing 6. Gong 7. Padendang 8. Gendang Dari beberapa alat musik yang terdapat di beberapadaerah di Kabupaten Wajo diatas semua terbentuk karena adanya jiwa seni dan berbagai unsur lainya ataupun pengaruh dari luar . C. Perbedaan Alat Musik Tradisional dengan Alat Musik Lainya Dalam kehidupan masyarakat kita sudah pahami berbagai perbedaan antara alat Musik Tradisional dan alat musik lainya. Pada alat musik tradisional sudah memiliki solmisasi dan tangga nada sama seperti musik modern akan tetapi juga memeliki perbedaan ,adapun perbedaan itu seperti pada alat musik tradisional zaman dulu ada yang tidak memiliki tangga nada dan alat yang digunakan juga biasanya didapatkan dari alam ataupun dibuat sendiri dengan menggunakan tehnik-tehnik tertentu. Selain itu alat musik tradisional juga sering digunakan pada acara tertentu Misalnya acara adat atau pesta rakyat dan lain-lain,sedangkan alat musik lainya /modern biasa digunakan pada kegiatan atau acara yang bersifat baru atau sudah modern. D. Fungsi Alat Musik Tradisional Musik tradisional adalah musik rakyat secara turun temurun lahir dan berkembang dari Budaya daerah. 1. Sebagai alat pengiring upacara adat daerah misalnya perkawinan adat bugis Wajo . 2. Sebagai sarana hiburan misalnya Simponi kecapi dan lain-lain. 3. Sebagai sarana pendidikan . Beberapa contoh alat musik tradisional beserta contohnya ,yang ada di Kabupaten wajo antara lain sebagai beikut 1. Kecapi sebagai medai hiburan ,pelajaran dan pertunjukan yang biasa digunakanpad pertunjukan tari 2. Padendang digunakan umtuk memeriahkan acara adat seperti pesta panen 3. Suling sebagai hiburan yang biasanya digunakan untuk mengiringi alat musik lain 4. Pitu-pitu sebagai media hiburan pad permainan layang-layang E. Cara Penyajian Alat Musik Tradisional Alat musik tradisional biasanya dipertunjukkan pada saat ada acara-acara tertentu dan cara penyanjianya setiap alat musik mempunyai nilai-nilai seni yang berbeda namun mempunyai tujuan yang sama dalam hal hiburan dalam hal ini kita dapat mengatakan penyajianya alat musik tradisional itu dapat dilakukan dalam bentuk pertunjukan dalam hal ini menyangkut semua alat musik tradisional. Baik itu bersifat kuno ataupun sudah diperbaharui maka dari itu penyajianya alat musik Tradisional dapat dilakukan denga berbagai memiliki tujuan yang bermanfaat misalnya ada sekelompok orang yang mempetunjukkan suatu kesenian musik yang bersifat lama ataupun baru pastilah anggota dari sekelompok orang tersebut menilai suatu pertunjukan yang sangat baik dan bertujuan menarik perhatian penonton/pendengar. Jadi,sebagai kesimpulan penyajian alat musik tradisional dapat dilakukan dengan cara tertentu. F. Peran Alat Musik Bagi Masyarakat Dalam kehidupan sehari-hari kita sebagai manusia biasa pastilah membuthkan berbagai hiburan diantaranya mendengarkan musik atau alat musik. Maka dari itu bila tidak ada yang namanya alat musik maka apakah yang terjadi pad lingkungan masyarakat !pastilah orang menjadi strees karena hiburan merupakan suatu cara menghilangkan strees dan lain-lain. Menurut pendapat saya sendiri peranan alat musik bagi masyarakat dalam kehidupan sehari-hari yaitu sebagai media hiburan,Pertunjukan dan pendidikan; a. Sebagai hiburan Hal ini berarti kalau musik merupakan salah satu media hiburan yang bermanfaat bagi manusia yang mendengarkanya; b. Sebagai pertunjukan Maksud dari musik sebagai pertunjukan yaitu musik dapat digunakan sebagai suatu hal yang dapat dipertontonkan didepan orang banyak; c. Sebagai pendidikan Artinya musik itu juga dapat dipelajari misalnya asalnya,cara penggunaanya,bunyinya hingga manfaatnya; BAB III P E N U T U P KESIMPULAN Dari berbagai hal diatas kita dapat menentukan kesimpuan dari makalah ini yaitu • Alat musik tradisional itu pada umumnya tidak memiliki tangga nada karena pada zaman dulu belum ada solmisasi hanya pembaharuanlah yang mengakibatkan terbentuknya alat musik alat musik tradisional yang bersifat modern. • Bila kita amati kita hanya bisa menikmati keindahan bunyinya saja,tetapi kita juga bisa mencoba memahami pesan yang terkandung didalamnya,ciri khas,fungsi dan kegunaan,sejarah dan perkembangan tari tersebut serta hubungan musik dalam kehidupan manusia. • Selain itu fungsi dan bentuk alat musik itu berbeda-beda/tidak sama dengan alat musik lainnya baik dari segi bentuk,asal,bunyi hingga cara memainkanya.
Jakarta - Indonesia memiliki beraneka ragam alat musik petik asli buatan sendiri. Salah satunya adalah alat musik musik sasando berasal dari Pulau Rote, Nusa Tenggara Timur NTT.Sasando adalah alat musik tradisional NTT yang cukup terkenal di Indonesia maupun di dunia. Hampir mirip dengan kecapi atau harpa, cara memainkan Sasando adalah menggunakan kedua tangan untuk memetik beberapa hal tentang Sasando1. Sejarah Singkat Sasando Jika detikers penasaran dengan sejarah sasando, ada beberapa versi yang mengisahkan awal mula alat musik satu cerita yang terkenal di masyarakat adalah kisah Sangguana yang terdampar di Pulau Ndana, kemudian jatuh cinta pada putri raja. Hal ini dilansir situs Pemerintah Kabupaten Rote diterima, raja memberikan syarat kepada Sangguana untuk membuat alat musik yang berbeda dari alat musik Sangguana mendapat ilham dari mimpi, yaitu ia memainkan alat musik berbentuk indah dan bersuara Sangguana membuat alat musik yang disebut Sasando dan memberikannya pada kagum melihat alat musik itu, kemudian merestui dan menikahkan putrinya dengan secara harfiah, nama Sasando berasal dari bahasa Rote, yaitu Sasandu yang artinya bergetar atau Bentuk dan Bahan SasandoSasando memiliki bentuk yang sangat unik dan berbeda dari alat musik petik lainnya. Sasando terbuat dari bambu, kayu, paku penyangga, senar string, dan daun bagian utama, Sasando berbentuk tabung panjang yang terbuat dari bambu khusus. Pada bagian bawah dan atas bambu, terdapat tempat untuk memasang dan mengatur kencangnya senar bagian tengah bambu biasanya diberi penyangga untuk tempat senar direntangkan. Penyangga yang disebut Senda ini digunakan untuk mengatur tangga nada dan menghasilkan nada yang berbeda di tiap ada wadah untuk resonansi berupa anyaman daun lontar, biasa disebut dengan Menghasilkan Bunyi dari SasandoSasando memiliki cara permainan yang agak berbeda dari alat musik petik lainnya. Sumber bunyi Sasando berasal dari dawai atau senar yang dimainkan dengan cara Sasando dimainkan menggunakan kedua tangan dengan arah yang berlawanan. Tangan kanan untuk memainkan accord, sementara tangan kiri sebagai melodi atau alat musik Sasando tidak mudah. Dibutuhkan harmonisasi perasaan dan teknik, serta keterampilan jari dalam memetik senar agar menghasilkan nada yang pas dan Fungsi SasandoSasando dapat menghasilkan suara yang cukup bervariasi, sehingga cocok dimainkan dalam beberapa genre, seperti musik tradisional, pop, dan genre musik lainnya kecuali di dalam masyarakat, fungsi Sasando adalah sebagai alat musik pengiring nyanyian, tari tradisional, pertunjukan syair, atau upacara Perbedaan Sasando dengan KecapiSalah satu alat musik yang paling sering dibahas bersama Sasando adalah alat musik Kecapi. Keduanya sama-sama alat musik tradisional, memiliki dawai, dan dimainkan dengan ada sejumlah perbedaan Kecapi dan Sasando yang perlu Detikers ketahui. Ada apa saja? Pertama, daerah asal. Kecapi berasal dari Sunda, Jawa Barat, sementara Sasando berasal dari Pulau Rote, jumlah senar atau dawai. Kecapi memiliki 15 dawai pada jenis Kecapi Rincik, dan 18 atau 20 dawai untuk jenis Kecapi jumlah dawai pada Sasando berbeda sesuai jenisnya, seperti Sasando Engkel 28 dawai, Sasando Dobel 56 dawai, 84 dawai. Sasando Gong atau Sasando Haik 7 dawai, 11 dawai, dan Sasando Biola 30 dawai, 32 dawai, 36 dawai.Ketiga, bahan tabung resonansi kecapi memiliki tabung resonansi di bagian bawah dawai yang terbuat dari kayu, terutama kayu sentul. Sedangkan Sasando memiliki tabung bambu tempat memasang dawai dan pelengkap resonansi yang terbuat dari daun lontar ini disusun berbentuk setengah bola di belakang dawai, dan bisa dilipat saat Sasando hendak cara memetik. Kecapi dimainkan dengan meletakkannya di meja atau lantai. Kemudian pemain Kecapi akan memetik dawai dengan Sasando dimainkan dengan dipegang atau didirikan. Pemain akan memangku Sasando sambil memegang Sasando di hadapannya kemudian baru memetik dengan detikers, apakah tertarik mempelajari Sasando yang berasal dari pulau Rote ini? Simak Video "PSI Gelar Aksi Simpatik dan Edukatif di Hari Pendidikan Nasional" [GambasVideo 20detik] nwy/nwy
Jakarta - Sasando adalah alat musik tradisional yang berasal dari Pulau Rote, Nusa Tenggara Timur NTT. Sasando merupakan alat musik berdawai yang dimainkannya dengan cara dipetik dengan menggunakan musik Sasando memiliki suara yang sangat khas dan dikenal hingga seluruh dunia. Berikut adalah penjelasan alat musik Sasando yang dikutip dari laman Kabupaten Rote NdaoSejarah SasandoMenurut cerita yang beredar, Sasando bermula dari kisah Sangguana yang terdampar di Pulau Ndana dan jatuh cinta dengan putri Raja. Mengetahui Sangguana jatuh cinta terhadap putrinya, sang raja memberikan syarat kepada Sangguana untuk membuat alat musik yang berbeda dari musik pun bermimpi, dalam mimpi tersebut ia memainkan alat musik yang berbentuk indah dan memiliki suara yang merdu. Kemudian Sangguana membuat Sasando dan diberikan kepada sang raja. Sang raja lalu mengijinkan Sangguana, menikahkaan putrinya dengan sendiri berasal dari bahasa Rote, yaitu Sasandu yang berarti bergetar atau berbunyi. Sasando sering dimainkan untuk mengiringi nyanyian syair,tarian tradisional dan menghibur keluarga yang SasandoSasando memiliki bentuk yang unik dan berbeda dengan alat musik berdawai lainnya. Pada bagian utama Sasando berbentuk tabung panjang yang terbuat dari bambu khusus. Bagian bawah dan atas bambu terdapat tempat untuk memasang dan mengatur kencangnya bagian tengah bambu biasanya diberi senda penyangga dimana dawai direntangkan. Senda sendiri berfungsi untuk mengatur tangga nada dan menghasilkan nada yang berbeda setiap petikan dawai. Sedangkan wadah berfungsi untuk resonansi yang berupa anyaman daun lontar yang sering disebut Memainkan SasandoSasando dimainkan dengan cara dipetik namun biasanya dimainkan menggunakan kedua tangan dengan arah yang berlawanan. Tangan kanan berperan untuk memainkan accord, sedangkan tangan kiri sebagai melodi atau Sasando tidaklah mudah karena membutuhkan perasaan dan teknik sehingga menghasilkan nada yang pas dan merdu. Keterampilan jari sangat diperlukan untuk memainkan SasandoSasando memiliki dua tipe yang berbeda yaitu tradisional dan elektrik. Sasando tradisional merupakan bentuk Sasando tradisional merupakan bentuk Sasando aslinya dan dimainkan tanpa alat elektronik seperti amplifier atau Sasando elektrik merupakan jenis Sasando yang dapat dimainkan dengan alat elektronik. Sasando elektrik biasa dimainkan dalam panggung besar atau pertunjukan suaranya, Sasando dibagi menjadi beberapa jenis seperti Sasando engkel, Sasando dobel, Sasando gong, dan Sasando biola. Sasando engkel memiliki 28 dawa. Sasando dobel memiliki 56 atau 84 dawai, sehingga memiliki banyak jenis Sasando gong merupakan jenis Sasando yang memiliki suara hampir menyerupai suara gong. Selain itu, Sasando biola adalah Sasando yang memiliki suara hampir sama dengan suara biola. Simak Video "Google Sediakan 11 Ribu Beasiswa Pelatihan untuk Bangun Talenta Digital" [GambasVideo 20detik] atj/nwy
makalah tentang alat musik tradisional sasando